HealthcareUpdate News

Gelombang Panas Ekstrem di Pakistan: Ancaman Global yang Bisa Terjadi di Indonesia

Gelombang panas ekstrem melanda Pakistan dengan suhu mencapai 46 derajat Celsius, memicu badai dahsyat dan korban jiwa, serta menjadi peringatan bagi Indonesia.

Suhu udara di Pakistan mencapai 46 derajat Celsius, memicu gelombang panas ekstrem yang menyebabkan badai dahsyat, gangguan penerbangan, dan puluhan korban jiwa. Cuaca ekstrem ini melanda Provinsi Punjab, Khyber-Pakhtunkhwa, dan Islamabad, dengan dampak yang merusak infrastruktur serta meningkatkan risiko kesehatan bagi jutaan penduduk.

Menurut Mazhar Hussain, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Pakistan, gelombang panas ini telah berlangsung selama beberapa hari, menyebabkan 14 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka akibat badai yang dipicu oleh suhu tinggi.

Indonesia juga mengalami tren kenaikan suhu udara yang signifikan. BMKG mencatat suhu maksimum di Indonesia mencapai 37,2 derajat Celsius pada Mei 2025, terutama di Kalimantan Tengah, Sumatra, dan Papua Selatan.

Menurut Andri Ramdhani, Deputi Meteorologi BMKG, faktor utama yang menyebabkan suhu ekstrem di Indonesia adalah minimnya tutupan awan, peralihan musim, dan radiasi matahari yang intens. Meskipun Indonesia belum mencapai suhu ekstrem seperti Pakistan, tren pemanasan global dan deforestasi dapat meningkatkan risiko gelombang panas di masa depan.

Suhu panas ekstrem dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk:

Heatstroke – Kondisi darurat medis yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Dehidrasi – Kehilangan cairan tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan dan gangguan fungsi organ.

Gangguan jantung – Suhu tinggi meningkatkan tekanan darah dan risiko serangan jantung.

Gangguan pernapasan – Udara panas dapat memperburuk kondisi asma dan penyakit paru-paru.

Menurut WHO, kematian akibat panas ekstrem meningkat 85% dalam dua dekade terakhir, dengan 489.000 kematian per tahun akibat gelombang panas.

Read More  AXA Mandiri dan Grab Latih 50 Pengemudi Perempuan Grabbike demi Keselamatan Berkendara

Cara Menghadapi Suhu Panas Ekstrem

Untuk mengurangi dampak suhu tinggi, masyarakat perlu melakukan langkah-langkah berikut:

Minum air putih secara rutin untuk mencegah dehidrasi. Gunakan pakaian berbahan ringan dan berwarna terang untuk mengurangi penyerapan panas. Hindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari saat suhu mencapai puncaknya.

Gunakan kipas angin atau pendingin ruangan untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Konsumsi makanan bergizi dan hindari minuman berkafein yang dapat mempercepat dehidrasi.

Gelombang panas ekstrem di Pakistan menjadi peringatan bagi dunia, termasuk Indonesia, untuk lebih waspada terhadap dampak perubahan iklim. Dengan tren kenaikan suhu yang terus terjadi, mitigasi dan adaptasi menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem di masa depan.

Back to top button